Baca Juga
Belum kelar di bangun Puekesmas Parado sudah ambruk, Pemuda asal Parado desak Polisi, Jaksa dan KPK segera memeriksa Kontraktor pelaksana dan PPK. |
Ruslan menuding adanya upaya kongkalingkong antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dengan kontraktor memotong biaya pembangunannya. Sehingga pembangunan Puskesmas Parado terkesan asal jadi dan ambruk.
Padahal, biaya pembangunan Puskesmas Parado menelan anggaran yang tidak sedikit yaitu sebesar Rp. 7.736.000.000 (Tujuh milyar tujuh ratus tiga puluh enam juta), dari Alokasi Belanja Nasional (APBN) melalui Dana Alokasi khusus Khusus (DAK) Afirmasi Tahun 2018.
Dengan biaya sebesar itu, maka pembangunan Puskesmas harusnya mementingkan kualitas ketimbang asal jadi. Olehnya itu, Ruslan menduga adanya upaya tindakan korupsi di dalamnya yang justru merugikan negara.
“Saya meminta kepada Kepolisian dan Kejaksaan untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap Pejabat Pembuat Komitmen (LPK) dan PT. Wahanatiri Tata Wicaksana terkait ambruknya pembangunan Puskesmas Parado yang menelan APBN Rp.7.736.000.000,” kata Ruslan saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon kepada wartawan MIMBARNTB, Kamis (15/11/2018).
Selain itu lanjut dia, Puskesmas Parado merupakan Puskesmas percontohan dengan model pembangunan yang bagus, sehingga sejumlah Puskesmas di sejumlah kecamatan lainnya dapat menjadikan contoh layanan pasien yang berkualitas.
Namun sangat disayangkan, ditengah pembangunan yang sedang digenjot untuk secepatnya diselesaikan, justru ambruk sebelum prosesnya selesai. Menurut dia, berdasarkan foto yang beredar di media sosial, pembangunan puskesmas bermasalah pada campuran semen dan besi yang digunakan yang tidak sesuai dengan spesifikasinya.
“Ini pentingnya Kepolisian dan Kejaksaan memeriksa pembangunan Puskesmas Parado, sehingga dapat mengetahui secara langsung campuran semen dan besi yang digunakan. Jangan sampai ada masalah di situ,” terangnya
Dia mempertanyakan, bagaimana jika ambruknya gedung Puskesmas Parado pada saat dokter melayani sejumlah pasien yang sakit. Dia menambahkan, untung saja, bangunan tersebut ambruk saat ini dan langsung diketahui campuran semen dan besinya ketimbang saat puskesmas tersebut beroperasi.
“Sangat disayangkan sekali, bagaimana jika puskesmas ambruk pada saat dokter melayani pasiennya. Pasti keluarga Parado yang kena musibah,”Katanya.
Hal senada juga disampaikan Miftahul Khair selaku mantan Ketua Ikatan Mahasiswa, Pemuda dan Pelajar Parado, dugaan adanya Pengerjaan yang tidak sesuai Spesifikasi, “Kejaksaan dan Kepolisian harus segera turun melakukan Investigasi terkait ambruknya bagian bangunan Puskesmas”, ungkapnya.
“Jangan sampai merugikan masyarakat parado, kemudian Kontraktor di untungkan, kalau mau cari keuntungan yang sewajarnya saja, sebagaimana ketentuan yang berlaku”, Jelasnya. (Team)