Rosnani mengaku diberangkatkan oleh PT Ajaidin melalui Sponsor inisial SA asal Bima pada tahun 2016 lalu.
"Saya dikasih makan hanya satu kali sehari selama tiga bulan berturut-turut, karena saya dituduh merusak barang majikan saya," katanya pada media ini, Rabu (30/1/2019) malam ini.
Dikatakannya, selama dua tahun dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga tidak pernah digaji.
"Saya dua kali ganti majikan selama di Singapura, dan tiga bulan tinggal di rumah agency, saya tidak digaji," ungkap gadis malang itu dengan penuh haru.
Gadis malang itu mengaku dirinya telah tiba di Bima pada malam ini dengan menumpang mobil truk orang Bima mulai dari Surabaya sampai Bima.
Meskipun Pahlawan Devisa itu telah kembali di Bima, tetapi kondisi tubuhnya sangat memprihatinkan, karena tangan sebelah kanan ada bekas setrika, tangan sebelah kiri bekas disiram air panas dan bagian dadanya ada bekas disiram air panas serta bagian punggungnya bekas disiram air panas oleh majikannya.
Kondisi Rosnani saat ini tidak bisa diajak banyak bicara karena diduga mengalami depresi tinggi dan trauma.
Tidak terima dengan perlakuan majikannya itu, Rosnani bersama keluarganya berencana akan mengadukan hal yang dialaminya itu ke Disnakertrans Kabupaten Bima pada Kamis (31/1) besok. (mb01).