Delapan calon TKW ini berasal dari beberapa Kecamatan di Kabupaten Bima yaitu 1 orang dari desa Tangga, 1 orang dari desa Tanggabaru, 1 orang dari desa Tolotangga, 2 orang dari desa Pai kecamatan wera, 1 orang dari Wawo, 1 orang dari desa Kaleo Kecamatan Sape dan 1 orang dari Kecamatan Parado Rato.
Dalam pengarahannya, Kabid Penta Disnakertrans kabupaten Bima Irfan meminta calon TKW tersebut untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing guna mencegah dini penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Usai diberi pengarahan, mereka dilepas dan disuruh pulang ke rumah masing - masing. Irfan berpesan kepada calon TKW tersebut agar mematuhi imbauan pemerintah dan agar melaporkan diri di pemerintah desa masing-masing guna memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Menurut irfan, seharusnya calon TKW saat tiba di Bima dilakukan karantina atau rapid tes, namun dia menyayangkan ketidak sanggupan pemerintah daerah kabupaten Bima mengkarantina calon TKW tersebut. Sebab menurutnya isolasi mandiri itu tak efektif.
"Kami hanya memberi edukasi dan pengertian saja, itu yang bisa kami lakukan saat ini. Kami sebelumnya telah meminta gugus tugas atau pemkab Bima untuk menyediakan rapid tes. Karena tak ada rapid tes terpaksa kita diberi pengarahan saja," ungkap Irfan usai memberi pengarahan.
Hingga saat ini sudah mencapai 90 orang calon TKW dari Jakarta yang dipulangkan ke Bima tanpa Rapid Tes atau Karantina. Mereka dilepas dan disuruh mengisolasi mandiri di rumah masing-masing.
Tahapan pemulangan TKW yang tiba di Bima yaitu pada tahap pertama 50 orang, tahap kedua 37 orang, tahap ketiga 8 orang dan tahap keempat dilakukan besok hari Jumat (17/4) sebanyak 7 orang calon TKW.
(mb01)