Baca Juga
|
Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan. |
BIMA, MIMBARNTB.COM - Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lebih sigap dalam mengantisipasi lonjakan permintaan komoditas perikanan terutama menjelang Bulan Puasa dan Lebaran, menurutnya kebutuhan konsumsi ikan pada moment tersebut pasti akan meningkat yang diperkirakan mencapai 2,64 juta ton atau meningkat sekitar 10 sampai 20% dibanding bulan lain.
“Saya mengingatkan KKP agar bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan kebijakan yang tepat dan jangan terlena dengan perkiraan pasokan ikan yang cukup sebab banyak faktor yang di luar kendali sering menyebabkan pasokan ikan terganggu,” urai Johan.
Politisi PKS ini mengingatkan KKP, walaupun estimasi produksi dan ketersediaan ikan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan bulan puasa dan lebaran, namun ada beberapa hal yang mesti diwaspadai oleh KKP terkait ketersediaan stok ikan secara nasional.
“KKP mesti mewaspadai efek dari gejala elnino yang akan berpotensi terjadinya kebocoran stok ikan serta saat ini KKP mesti menyiapkan armada perikanan yang baik agar mampu menjangkau zona ekonomi eksklusif agar dapat mengoptimalkan stok ikan,” papar Johan memberi masukan kepada jajaran KKP untuk lebih sigap.
Selanjutnya Johan juga menekankan agar KKP mempercepat investasi perikanan nasional supaya berdampak signifikan dalam perekonomian. “dengan potensi bahari dan komoditas perikanan yang lengkap maka kita tidak boleh ketinggalan dalam hal investasi, untuk itu saya selalu mendorong KKP bisa mempercepat laju investasi perikanan dengan cara memperbaki data statistik perikanan dan selalu mendorong usaha perikanan berbasis sumberdaya lokal” kata Johan.
Legislator Senayan ini menekankan harus ada komitmen dari semua pihak untuk meningkatkan anggaran sektor kelautan perikanan demi mendongkrak potensi bahari kita agar lebih maju.
“KKP harus kerja keras untuk realisasi berbagai program prioritas seperti penataan kampung nelayan, revitalisasi usaha garam rakyat, meningkatkan bantuan kepada nelayan, meningkatkan infrastruktur perikanan tangkap dan budidaya ikan, serta peningkatan nilai tambah komoditas perikanan," ungkap Johan.
“Kita juga tentu memberi apresiasi atas berbagai upaya yang dilakukan KKP, khususnya upaya penataan sistem perikanan, upaya peningkatan stok dan pasokan ikan serta peningkatan ekonomi daerah dengan mengoptimalkan keunggulan lokal di bidang kelautan perikanan. Kita berharap semua program prioritas akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan nelayan, petambak dan pembudidaya ikan serta masyarakat kelautan perikanan pada umumnya,” demikian tutup Johan Rosihan.
(Red)