Baca Juga
Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar, MH Membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Inovasi Dinas Kesehatan Kota Bima Tahun 2022 yang dirangkaikan dengan pemaparan materi tentang Pemantapan dan Pengembangan Inovasi Dalam Percepatan Pembangunan Kota Bima, Kamis (15/12/2022).
Rakor Pelaksanaan Inovasi Dinas Kesehatan Kota Bima. |
Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di gedung literasi Perpustakaan Daerah Kota Bima tersebut dihadiri oleh Kepala Bappeda dan Litbang Kota Bima, Sekretaris Diskominfostik, Kepala Dikbud, Kepala serta pejabat Struktural dan pejabat Fungsional Dinas Kesehatan Kota Bima, Kepala Pelaksana Tugas BRIDA Kota Bima, Dirut RSUD Kota Bima, dan Kepala Puskesmas se Kota Bima.
Selain itu, terlihat hadir melalui Daring yakni Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Yopi.
Pelaksana kegiatan, Hidayaturrahman, S.Sos, M.Si dalam laporannya mengatakan, pada dinas kesehatan hingga periode bulan desember tahun 2022 terdapat 23 inovasi yang diciptakan, secara formal telah dilakukan pembinaan dan pendampingan terkait inovasi yang ada di beberapa unit kesehatan terhadap kualitas maupun kuantitasnya.
"Inovasi yang diciptakan ada inovasi Donor buah, gali potensi Puskesmas Mpunda, Terapi Imani Puskesmas Jatibaru, Presidensial oleh Puskesmas Rasanae Timur, dan berbagai inovasi lainnya yang dilahirkan," ujar Hidayat.
Hidayat juga menambahkan, secara substansi, inovasi yang melekat pada pelaksanaan program kegiatan, sehingga harapannya mampu memberikan capaian program kinerja sehingga memberikan dampak positif bagi pembangunan Kota Bima.
Senada dengan Hidayat, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Ahmad, S.Sos menyampaikan, berbagai inovasi yang telah digagas selama beberapa tahun terakhir, dinas kesehatan sudah menggagas sebanyak 23 inovasi, salah satunya masuk inovasi top 99 nasional.
Peserta rapat. |
"Kedepan diharapkan perangkat daerah yang lain dapat bersinergi meningkatkan dan mengembangkan inovasi-inovasi yang lain, sehingga bisa masuk pada top 45 nasional, bahkan diatas itu," harapnya.
Sementara itu melalui siaran daring, Deputi BRIDA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia, Dr. Yopi mengatakan, Kota Bima menjadi Kota Pertama di Indonesia yang telah membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), dan Provinsi NTB menjadi salah satu pioniernya. Kota Bima menjadi prioritas dalam proses pendampingan kedepannya.
Selanjutnya, Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar, MH dalam sambutannya memberikan penghargaan kepada dinas kesehatan yang mana pada tahun lalu berhasil ciptakan inovasi Kaki si Intens dan Sifoker kolaborasi dengan DP3A dan alhamdulillah masuk top 99 nasional.
"Setelah terbentuknya atau terciptanya sebuah inovasi, agar bagaimana kita manfaatkan inovasi yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan," pungkasnya.
H. Mukhtar menambahkan, Pemerintah Kota Bima berharap inovasi-inovasi yang ada tetap berkembang, salah satunya Pemerintah Daerah di NTB yang telah memiliki comman center adalah Kota Bima, Kota pertama yang membentuk Brida adalah Kota Bima.
"Semuanya dalam rangka bagaimana inovasi itu terus tercipta, sehingga pelayanan terus ditingkatkan, dengan adanya BRIDA kami berharap semua OPD dapat meningkatkan koordinasi dengan BRIDA, sebelum ada BRIDA saja dapat melahirkan inovasi, apalagi dengan adanya BRIDA saat ini," jelasnya.
"Pak Walikota sudah berkomitmen, jika ada inovator masuk top 50 akan diberikan hadiah atau bonus khusus," tutupnya.
Diawal Rapat Koordinasi, juga dirangkaikan dengan penyerahan Piagam penghargaan dan buku inovasi atas prestasi Kota Bima adanya inovasi Kaki si intens, kasama weki dan sifoker menjadi top inovasi tingkat nasional.
(red)