Kota Bima. - Penjualan tiket konser Band Slank di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga telah melebihi daya tampung atau kapasitas Stadion Manggemaci.
Perusahaan Tri Indosat dianggap lalai dan mengabaikan keselamatan masyarakat yang akan menikmati Konser Group Band legendaris SLANK yang terkenal memiliki Penggemar/fans Terbanyak se-Indonesia.
Pelaksana Kegiatan tidak pernah memikirkan dampak dari apa yang akan terjadi ketika penyelenggaraan Konser nanti melebihi Kapasitas pengunjung, daya tampung Stadion Manggemaci yang hanya bisa menampung 6 ribu orang saja.
Sampai dengan berita ini dinaikkan pihak Panitia penyelenggara atau vendor sudah menjual tiket hingga malam ini mencapai 10.803 tiket.
Artinya Kapasitas atau daya tampung dari Stadion tidak seimbang dengan Tiket yang sudah terjual.
Diperkirakan jika semua pengunjung atau pembeli tiket 10 ribu lebih itu masuk dalam stadion Manggemaci, maka akan terjadi pergesekan dan mengakibatkan penonton sesak napas dan kematian pun tidak bisa dihindari.
Efek dari kelebihan penjualan tiket yang melebihi kapasitas tersebut tidak dihiraukan oleh pihak Tri Indosat, mereka lebih mementingkan keuntungan perusahaan.
Hasil konfirmasi dengan penanggung jawab penjualan tiket yang bernama Iyank mengaku kalau penjualan tiket hanya dibatasi 5 ribu orang saja sesuai kapasitas lapangan lokasi konser. Namun kenyataan sekarang, tiket yang terjual sudah mencapai 10.803 buah.
“Kami hanya menjual 5 ribu tiket saja sesuai kapasitas lapangan saja,” katanya, Kamis (9/11) malam.
Setelah awak media mengirim data bahwa tiket sudah terjual 10 ribu lebih, Iyank memilih diam dan tidak bisa memberikan penjelasan apa-apa.
Parahnya lagi, kabarnya tiket yang terjual dengan harga bervariasi dari harga Rp.25 ribu hingga mencapai Rp.55 ribu per tiket, artinya setiap harinya harga penjualan tiket selalu naik.
"Tahu dari mana kapasitas atau daya tampung stadion itu hanya 6 ribu," kata Nita, pihak Tri Indosat dikonfirmasi media, Jum'at (10/11) pagi. Ia justru balik nanya kepada awak media yang konfirmasi terkait penjualan tiket yang diduga telah over kapasitas.
(**).