Sekda Resmikan Bank Sampah Induk, Upaya Pemkot Bima Pengelolaan Sampah -->
Cari Berita

Free Space 970 X 90px

Sekda Resmikan Bank Sampah Induk, Upaya Pemkot Bima Pengelolaan Sampah

Senin, 05 Februari 2024

Sekda Kota Bima meresmikan Bank Sampah Induk di Kota Bima. 

Kota Bima.- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Drs. H. Mukhtar Landa resmikan Bank Sampah Induk Kota Bima sebagai wujud upaya nyata Pemerintah Kota Bima terhadap pengelolaan sampah, digelar di halaman kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima, Selasa (6/2/2024).


Pembangunan Bank Sampah Induk bantuan dari Kementerian LHK Republik Indonesia tersebut akan mulai beroperasi untuk mengurai sampah Kota Bima sehingga dapat mengurangi tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang akan memberi nilai tambah terhadap perekonomian masyarakat dari hasil pengelolaan sampah serta mewujudkan Kota Bima yang bersih.

H. Mukhtar mengatakan, Kota Bima memiliki berbagai regulasi dan kebijakan tentang pengelolaan sampah. Meski demikian, saat ini kita sedang membuktikan sendiri betapa regulasi dan kebijakan saja tidak cukup, sama seperti isu lainnya.

Lanjutnya, Pengelolaan sampah perlu dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh pihak mulai dari hulu hingga ke hilir. Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yang merupakan induk dari seluruh regulasi dan kebijakan di Kota Bima mendefinisikan pengelolaan sampah seperti sebuah kegiatan yang sistematis menyeluruh.

"Pada tahun 2023, jumlah produksi timbunan sampah di Kota Bima mencapai 80,68 ton per hari atau 29.448 ton per tahun. Namun baru dapat ditangani dengan pola konvensional unggul, angkut dan buang mencapai 78 persen yaitu sebesar 22.969 ton per tahun atau 62,93 ton per hari dari target 80 persen melalui program NTB Zero Waste. Hal itu dikarenakan masih terbatasnya sarana dan prasarana serta kekurangan personil," katanya.

Ia mengakui bahwa  dalam hal pengurangan sampah, Kota Bima baru mencapai 4,48 persen yakni 3,62 ton per hari atau 1.321 ton per tahun, masih jauh dari target 25 persen. Penyebabnya karena masih kurang optimalnya pengelolaan sampah pada bank unit di tingkat kelurahan.

Ia berharap dengan dibangunnya bank sampah induk dapat meningkatkan angka pengurangan sampah karena dapat menampung sampah dari sumber sampah, kemudian dilakukan pemilahan dan pengolahan, sehingga hanya sampah sisa pengolahan saja yang dibuang ke TPA. Sampah yang dikelola diharapkan sebagai sumber pendapatan dan sumber daya ekonomi bagi masyarakat daerah.

"Atas nama Pemerintah Kota Bima mengapresiasi, terima kasih serta penghargaan yang tinggi kepada Kementerian LHK RI yang telah membangun bank sampah induk di Kota Bima," ujarnya.

Menutup sambutannya, ia berharap pengelola bank sampah induk dapat mengelola bank sampah ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat menciptakan Kota Bima yang bersih, sehat, lingkungan yang terawat serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengelolaan sampah. 

(Din/mb).