Baca Juga
 |
| Bantuan pangan berisi 10 kilogram. |
Bima – Bulog Kantor Cabang Bima mengeluarkan klarifikasi terkait isu beras Bantuan Pangan yang diduga mengalami pemotongan berat, sebagaimana diberitakan oleh beberapa media massa.
Kepala Bulog Kantor Cabang Bima Kurnia Rahmawati menjelaskan mekanisme baku yang diterapkan sebelum penyaluran beras dilakukan, untuk memastikan kualitas dan kuantitas sesuai standar.
Menurut Kurnia, Bulog bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Transporter secara rutin melakukan pengecekan kualitas, serta uji sampling timbangan sebelum beras dimuat ke alat angkut.
"Ini dilakukan guna memastikan berat dan kualitas beras sesuai dengan standar sebelum didistribusikan kepada penerima bantuan," katanya.
Kemudian sambungnya, sebelum proses pemuatan beras ke alat angkut, uji timbang secara sampling dilakukan antara Bulog dan transporter, untuk memastikan akurasi berat beras yang akan didistribusikan.
"Pelaksanaan dan tanggung jawab pendistribusian dari Gudang Bulog kepada penerima bantuan pangan sepenuhnya berada pada transporter," ungkap Kurnia.
Jika ditemukan berat yang tidak sesuai sebelum penyaluran kepada penerima bantuan kata Kurnia, pihak desa dapat segera melaporkan kepada transporter untuk dilakukan penggantian dalam waktu 2x24 jam sesuai ketentuan.
"Sehubungan dengan kejadian yang beredar, pengecekan sudah dan sedang dilakukan oleh transporter untuk penggantian sesuai mekanisme atau ketentuan yang berlaku," jelasnya.
Kurnia juga menegaskan bahwa kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi Bulog untuk meningkatkan pengawalan oleh transporter selama proses pendistribusian dari gudang Bulog ke titik pembagian. Pengecekan bersama antara transporter dan pihak desa sebelum pembagian juga akan diperketat.
"Kami juga akan meningkatkan monitoring bersama dinas terkait untuk memastikan penyaluran beras bantuan berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan," pungkas Kurnia.
(***).